Sutejo
Kutiup seruling cinta untuk relaksasi jiwa, ruh kembara biar berumah di nirwana. Deling seruling itu kusisipkan di bawah daun telingamu. Membangkitan ilusi suci cinta, cinta nir pamrih yang menelisik di sisik kulit tubuhmu.
Aroma relaksasi melepas penat cinta itu adalah suara seruling jiwa yang kutiupkan lembut, menjadi angin bernada. Menembus tembok rasa, tembok jiwa, tembok spiritualitas bernas. Utas-utas suaranya adalah batas yang mesti kau titi dengan hati dan hati-hati.
Seruling cinta itu terbuat dari bambu rahman. Lubang-lubang suaranya adalah hijib ajaib yang kulesakkan diantara buah dadamu. Menembus batas kulit nafsu, merumah di dasar samudera rasa. Nada seruling cinta itu telah kuabadikan dengan putih tinta, jadi puisi-puisi makrifati. Syair pendaki yang ikhlas bersahabat derita.
04.19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar