Seputar Ponorogo
“Jatuh, bangkit lagi!”
Begitulah pesan etos luar biasa yang dimiliki para
enterpreneur, pemenang, dan orang sukses. Artinya, berapa kali kita terjatuh
sesungguhnya bukanlah ukuran sukses atau gagalnya seseorang. Orang sukses,
memiliki rumus: G+1 atau J+1. Gagal, mulai lagi. Jatuh, bangkit lagi!
Jatuh bukan aib, salah pun bukan dosa. Yang luar biasa adalah
bagaimana kita belajar dari jatuh (salah). Selalu ada makna di baliknya. Inilah
filosofi para pendaki keberhasilan. Jatuh menjadi sarana penguatan mental,
dengan terjatuh seseorang akan bisa lebih hati-hati. Kuncinya, jangan sampai
terjatuh dalam lubang yang sama. Mereka yang jatuh di lubang yang sama,
biasanya disebut kebodohan. Right.
Thukul Arwana sebelum sukses jadi komedian dan presenter,
puluhan kali ia terjatuh. Dari komedian kampung, sopir, dan pekerjaan lain
sebelum mencapai puncak. Jargon “kristalisasi keringat” adalah makna lain dari
bangkit dari terjatuh. Karena kristalisasi hakikatnya adalah kerja keras. Kerja
keras tidak diukur dari berapa kali terjatuh tetapi bagaimana ia bisa belajar
dari pengalaman terjatuh.
Dan, begitu banyak orang sukses memiliki pengalaman yang
sama. Orang yang tidak pernah jatuh justru sangat berbahaya. Semakin sering
terjatuh ia akan memiliki sistem adaptasi mental yang luar biasa. Pengalaman
terjatuh justru akan menguatkan!
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar