Seputar Ponorogo
Banyak orang bekerja tetapi hasilnya tidak optimal, mengapa? Jawabnya kerjalah dengan keras, cerdas, dan ikhlas. Wow.. Banyak orang bekerja keras, tetapi seringkali tidak cerdas, apalagi ikhlas. Nah, jika ingin sukses, maka kiat kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas ini merupakan trisula kesuksesan yang menarik untuk Anda coba.
Kerja keras artinya kita bekerja dengan (cenderung)
menggunakan kekuatan fisik. Kerja cerdas, cenderung menggunakan pikiran dan
otak secara strategis untuk mendapatkan hasil. Dan, kerja ikhlas hakikatnya
bekerja dengan menggunakan hati. Bukankah fisik, pikir, dan hati; merupakan trisula
kebahagian dan kesuksesan?
Kerja keras dalam konteks mutakhir tampaknya sudah mulai
ditinggalkan. Sekarang, yang menjadi alternatif tentunya adalah kerja yang
cerdas! Artinya, kerja yang menggunakan kekuatan potensi otak dan pikiran. Wah,
jika Anda mengikuti kinerja keajaiban rezeki dalam konteks otak kanan, maka ini
merupakan alternatif penting –yang tidak untuk dipikir secara logis—tetapi
dipraktikkan dan diyakini dengan 1000 persen keyakinan.
Al-Quran mengajarkan misalnya dengan rumus sukses lewat
manajemen sedekah, maka rumusnya, laksanakan dan yakini. Kecerdasan yang
menggunakan otak kanan. Coba ingat dalam salah satu ayat di surat albaqarah,
Tuhan menggunakan metafor begini: “Barangsiapa yang membelanjakan harta di
jalan Allah, maka ia seumpana menanam sebiji benih, masing-masing biji
bertangkai tujuh, dan masing-masing tangkainya berbuah seratus.”
Inilah hukum kali yang diajarkan Islam. Tidak usah dipikir,
laksanakan. Energi alam nanti yang akan menuntun kita pada puncak kesuksesan.
Sebab, ini sabda Tuhan. Masa Tuhan bohong pada apa yang dikatakan. Untuk
inilah, maka jika Anda ingin sukses salah satu kecerdasan kerja kita pakai
manajemen kecerdasan kerja otak kanan.
Tidak percaya? Coba aja, syaratnya ikuti dengan kerja ikhlas.
Bagaimana kerja yang bersandarkan pada kelapangan hati, seperti keluasan segara
yang siap menerima apa saja yang ia terima. Sekali pasang, sekali surut. Ikhlas
saja.
Pasti, di situlah sumber kehidupan dan keberhasilan akan
disua.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar