Sutejo
Kutulis sajak ini di hari lahirmu. Pancasila adalah musik jiwa yang bersenandung dan menggerakkan. Ia serupa nada untuk bergoyang tenang. Pancasila itu nadi, darah yang harus dihidupi dengan oksigen yang cukup.
Pancasila itu bukan sekadar kata tetapi makna, rasa, jiwa, paradigma yang menyelinap lembut jadi nafas. Sebagai cermin, ia memantulkan pesan ruhani untuk kembali ke rumah-rumah suci. Rumah kedamaian.
19.04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar