Sutejo
Sungguh, ia sama sekali tak sesimpel yang dibayangkan pelakunya. Khususnya, para remaja, utamanya yang mengajukan dispensasi pernikahan. Dialog sore ini adalah bincang nikah, pendidikan karakter, dan pentingnya mengawal pendidikan seks anak (mengingat musuh pornografi yang sudah masif dan nyata di depan mata).
Pernikahan adalah medan juang yang berpahala. Ruang dan sekolah yang tak terbatas. Suami isteri adalah hubungan guru-murid tanpa batas, tanpa lintas, dan nirwaktu. Semua waktu adalah kala pembelajaran berproses. Semua tempat adalah ruang belajar dan mengajar. Pendekatan komunikasi berbalut romantisme adalah strategi termudah yang bisa ditempuh.
Pengalaman buruk mereka yang gagal misalnya, adalah cermin besar untuk terus belajar. Kesuksesan perkawinan mereka --yang samawa-- adalah guru utama untuk mengikuti jejaknya. Pernikahan adalah pendakian kehidupan yang tak pernah selesai.
Untuk itu (1) siapkan pikiran untuk open mind, (2) balut dengan basis komunikasi, (3) srnantiasalah untuk terus belajar, (4) siapkan seperangkat mental, dan (5) hadapi, hayati, dan nikmati dengan 100 persen keyakinan dan niat yang benar. Insya Allah, pada saatnya akan bersinar. Berpendar indah bak dimensi cahaya dalam beragam bentuk benda, laku, peristiwa, dan makna.
Salam juang untuk semua. Para penempuh jalan hidup dan kehidupan yang memesona. Alfatihah. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar