Kamis, 30 Agustus 2018

Puisi Kaya

Sutejo

Sejumlah mahasiswa yg silaturahmi ke rumah, saya tanya ingin kaya enggak? Spontan mereka menjawab, "Ya, to Pak."
Kaya itu perintah agama. Serius lho ini. Sungguh. Dengan kekayaan Islam dakwah lancar dalam sejarah. Sahabat rasul rata-rata kaya tetapi dermawan dan ilmuwan. Bayangkan jika Anda dikasih kekayaan tetapi tidak dermawan? Dikaruniai kekayaan tetapi tidak berilmu kaya?

Bacalah sirah Nabi dan para sahabat, berikut kekuarga Nabi Muhammad SAW. Jika jujur, pasti akan tercengang. Bagaimana dermawannya, amanahnya, dan tak salah guna. Kita akan jengah jika melihat fenomena Indonesia mutakhir.
Puisi kekayaan butuh hayatan, impresi, rasa, jiwa dan makna dalam pencarian, pengelolaan, dan pemanfaatannya. Jika tidak, akan jadi puisi elegi yg menerikan. Menjadi bara.
Puisi kekayaan itu adalah pesan Langit, isyarat Nabi agar hidup berarti, berdaya tawar, dan berguna. Balutan spiritualitas dalam berharta menjadi sangat penting. Belajarlah pada Nabi, sayidah Siti Khatidjah, Salman Al Farizi, Abu Bakar, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, dan 100 inspiratif nabi lainnya. Mereka merelakan kekayaan di jalan Allah dengan cara yang indah.
Belajar puisi kekayaan kita akan bermimpi tentang apa, bagaimana, dan mengapa harus kaya. Satu diantaranya adalah filosofi Tangan Di Atas adalah lebih baik dari kebalikannya. Filosofi derma dan sedekah sebagai pintu barokah dan pelipat hukum bagaimana jalan menjadi kaya.
Hari ini, hampir semua remaja yg silaturahmi ingin kaya. Ingat jangan sekadar ingin, tetapi pikirkan juga "bagaimana cara mencapainya" dan "mengapa penting menjadi kaya". Orang Islam wajib kaya jika ingin berdaya, berdaya guna, dan punya daya perang dalamnkehidupan mutakhir. Itu adalah salah satu pintu. Pintu indah sebelumnya, adalah pintu Ilmu. Ingat bagaimana Nabi Sulaiman dengan kisah inspiratif ilmu dan kekayaannya?
11.08

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Afifah W. Zhafira Afifah Wahda Tyas Pramudita Andry Deblenk Anugerah Ronggowarsito Apresiasi Prosa (Mencari Nilai. Memahami Fiksi) Apresiasi Puisi (Memahami Isi Mengolah Hati) Berita Budaya Cara Mudah PTK (Mencari Akar Sukses Belajar) Catatan Cerpen Cover Buku Djoko Saryono Esai Filsafat Ilmu Gatra Gerakan Literasi Nasional Gufron Ali Ibrahim Happy Susanto Inspiring Writer (Rahasia Sukses Para Penulis Inspirasi untuk Calon Penulis) Jurnalistik 2 (Kiat Menulis Resensi. Feature dan Komoditas Lainnya) Jurnalistik Plus 1 (Kiat Merentas Media dengan Ceria) Kajian Prosa (Kiat Menyisir Dunia Prosa) Kajian Puisi (Teori dan Aplikasinya) Karya Darma Kasnadi Kliping Kompas Literasi Literasi Budaya Majalah Dinamika PGRI Makam Sunan Drajat Masuki M. Astro Memasak Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa Menulis Kreatif (Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen) Merdeka Mesin Ketik Metafora Kemahiran Menulis Nur Wachid Nurel Javissyarqi Obrolan Orasi Ilmiah Ponorogo Pos Prof Dr Soediro Satoto Puisi Radar Madiun Resensi S. Tedjo Kusumo SMA 1 Badegan Ponorogo STKIP PGRI Ponorogo Sajak Sapta Arif Nurwahyudin Sekolah Literasi Gratis Senarai Motivasi Senarai Pemikiran Sutejo (Menyisir Untaian Kata. Menemukan Dawai Makna) Seputar Ponorogo Sidik Sunaryo Soediro Satoto Solopos Sosiologi Sastra (Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra) Spectrum Center Stilistika (Teori. Aplikasi dan Alternatif Pembelajarannya) Suara Karya Sugiyanto Sujarwoko Sumarlam SuperCamp HMP 2017 Surabaya Post Surya Sutejo Suwardi Endraswara Swadesi Teknik Kreativitas Pembelajaran Tengsoe Tjahjono Tri Andhi S Wisata Workshop Entrepreneurship Workshop Essay Budaya

Sutejo, Sang Motivator

Maman S Mahayana, Sutejo, Kasnadi di Jakarta

Sutejo & Hamsad Rangkuti di Jakarta

Sutejo dan Danarto di Jakarta

Maman S Mahayana di STKIP PGRI Ponorogo