: Ikhlas bersama dua kakaknya yg gila.
Sutejo
Ada pelajaran besar silaturahmi hari ini! Aku diajari hidup oleh seorang pemuda yang luar biasa.
Anakku bilang, lelaki itu baik ya Pak. Betul, betul, pembaca. Bahkan, sangat baik. Pertemuanku dengan lelaki muda ini sungguh menggetarkan. Tokoh yang layak diundang ke Kick Andy. Hehe.
Bayangkan jika ini adalah Anda.
Bayangkan jika ini adalah Anda.
Pertama, dia adalah lelaki muda, pekerja keras, yang menikahi anak bungsu (gadis) --yang kedua kakaknya gila.
Kedua, ayahnya sudah meninggal, ibunya pekerja melinting rokok, lugu sekali.
Ketiga, kakak perempuan (yang masih gila), bahkan dirawat bersama, di rumah barunya. Dia muda, tetapi jalan hidupnya luar biasa.
Keempat, keponakannya --anak lelaki si sulung--, usia 20 tahunan, diajari bisnis ayam di sebuah kecamatan. Jauh di selatan kota, sebelumnya, membantu suami si bungsu selama 5 bulan. Sekarang mandiri, petjaka sudah berpenghasilan. Lumayan.
Sementara, si bungsu --gadis sederhana-- sekarang beranak dua, tetap biasa. Sederhana. Bahkan, ibuknya juga diajak untuk tinggal bersama. Sementara, mobil sudah jadi sarana bisnisnya, antarkecamatan.
***
***
Perjalanan hidup manusia memang --sungguh merahasia. Setidaknya, bagi kita yang masih mempercayainya. Jalan ikhlas tanpa dengki adalah terowongan ajaib. Ini pelajaran pertama. Aku tak lihat, si ibu mengeluh saat merawat anak gadis yg gila dan anak sulung yg gila. Wow.
Pun, si bungsu, si adik dari dua kakak yg gila tak merasa terbebani atau tetbebani. Yg jelas, dia semakin hati-hati memasuki usia remajanya. Sementara, gadis yang di usianya yg sama banyak terlena dalam kubang nafsu dan birahi atas nama cinta. Tak ada, pengakuan besarku kepadanya kecuali angka semourna: 10. Ini pelajaran hebat kedua.
Rahasia hidup tetap ada. Berlaku bagi orang yang suci. Percaya pada Tuhan. Yakin atas lelaku hidup. Derita baginya, bukanlah musuh kehidupan. Sebaliknya, tangga kehidupan yang penting dijalani dengan sederhana.
Tetima kasih guru kehidupanku hari ini. Tuhan hadir padamu. Jejak hidupku tak sedramatik dirimu. Keberanianmu luar biasa. Pun keyakinan atas buah kebaikan itu sangat memesona. Wahai anak muda, remaja mutakhir bergurulah pada mereka. Hindari dosa remaja atas nama cinta.
Salam dan doa dari saudara pengembaramu. Khususnya, ketiga anak biologisku dan ketiga anak kulturalku. Tetap belajar dan terus berjuang.
21.17
Tidak ada komentar:
Posting Komentar