Cerpen: S. Tedjo Kusumo
Nenek itu menangis. Banjir air matanya membasahi entrok yang dikenakannya. Entrok hitam dengan galur kecokelatan. Setengah keriput. Seperti wajah perempuan tua itu yang 100 persen dipenuhi keriput. Dia baru saja dapat kabar dari anaknya, bahwa cucunya yang kini berusia 55 tahun kena OTT KPK. "Siapa yang ingin punya cucu dan anak sekaligus seorang koruptor?" Protesnya kepada anak laki-lakinya, ya satu satunya. Anaknya sendiri 10 tahun lalu, juga tersangkut masalah korupsi. Baru setahun lalu dia keluar dari penjara.
Awalnya sorot mata nenek tua itu bercahaya. Bertahun-tahun. Tapi, sejak sepuluh tahun lalu berubah murung. Dia sering menyendiri. Mengurung diri. Marhalim adalah cucu keempat yang paling sukses diantara tiga cucu lainnya. Sementara, Lanang --anak semata wayangnya kini telah berusia 85 tahun. Di usianya yang baru melewati 100 tahun, nenek Marti tak pernah membayangkan tragedi itu. Beranak dan bercucu koruptor!
***
***
(bersambung)
11.43
11.43
Tidak ada komentar:
Posting Komentar