Rabu, 03 Oktober 2018

Luka Menggantung di Bibir Dosenku

Cerpen: S. Tedjo Kusumo

Malang nian dosenku. Seumur hidupnya ia melajang. Perjaka hingga di ujung usia. Ia ingin buktikan pada kekasihnya, bahwa itulah persembahan terindah: meninggal dengan memeluk suci cinta. Biarkan perempuan yang mengkhianati --yang juga dosen itu-- membaca sendiri teks gaib dalam sejarah langit yang hanya bisa terbaca bersama, nanti. Dosen luka itu meninggal dengan tersenyum. Luka yang indah, bahagia atas luka.
***

Aku temukan dosenku, terluka. Parah. Luka cinta. Seperti remaja, dosen itu putus hati. Tak ingin menikah. Gadis dosen yang ditinggalkan ke luar negeri, dititipkan ke sahabatnya, ternyata menikah dengan dosen yang ditipinya. Mendung menggantung sepulang ia dari Amerika. Mengeca dengan air mata jiwa.
Dia hanya percaya rokok. Mengajar 1 jam pelajaran, lebih dari 5 batang rokok kretek yang harus dibakar. Selalu menggoda. Liuk asapnya, katanya, sebuah tarian klasik yang bisa tenteramkan sukma. Meski tak lama. Ia tahu, ia sadar. Bahwa itu, sungguh sementara. Bahagia dosenku hanya pada sebatang rokok. Dari sorot matanya, kutemukan taman-taman kering, rumah kosong, dan halaman rumah yang kumuh.
Aku pernah datang di rumahnya, perumahan dosen maksudnya, kepalaku tiba-tiba nyeri. Aku memasuki rumah besar di pojokan jalan kota. Di pojok pertigaan. Ada bunga-bunga yang mengering, rumah tak terawat, dan ada kesepian menalu-nalu di taman depan rumah dosenku. Sebuah potret ketulusan cinta yang teraniaya oleh bahagia sahabatnya. Ya, sahabat yang kejam merebut cinta kekasihnya. Di rumah itu, begitu jelas lukisan duka. Terlebih saat kepergiannya yang indah. Langit tak lagi mendung, embun tak lagi menggantung di daun-daun. Hangat matahari mengelus bumi dengan lembutnya. Bibirku kelu terpagut pula oleh masa lalu. Terluka cinta memang melahirkan seribu mata luka. Menganga.
***
...
bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Afifah W. Zhafira Afifah Wahda Tyas Pramudita Andry Deblenk Anugerah Ronggowarsito Apresiasi Prosa (Mencari Nilai. Memahami Fiksi) Apresiasi Puisi (Memahami Isi Mengolah Hati) Berita Budaya Cara Mudah PTK (Mencari Akar Sukses Belajar) Catatan Cerpen Cover Buku Djoko Saryono Esai Filsafat Ilmu Gatra Gerakan Literasi Nasional Gufron Ali Ibrahim Happy Susanto Inspiring Writer (Rahasia Sukses Para Penulis Inspirasi untuk Calon Penulis) Jurnalistik 2 (Kiat Menulis Resensi. Feature dan Komoditas Lainnya) Jurnalistik Plus 1 (Kiat Merentas Media dengan Ceria) Kajian Prosa (Kiat Menyisir Dunia Prosa) Kajian Puisi (Teori dan Aplikasinya) Karya Darma Kasnadi Kliping Kompas Literasi Literasi Budaya Majalah Dinamika PGRI Makam Sunan Drajat Masuki M. Astro Memasak Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa Menulis Kreatif (Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen) Merdeka Mesin Ketik Metafora Kemahiran Menulis Nur Wachid Nurel Javissyarqi Obrolan Orasi Ilmiah Ponorogo Pos Prof Dr Soediro Satoto Puisi Radar Madiun Resensi S. Tedjo Kusumo SMA 1 Badegan Ponorogo STKIP PGRI Ponorogo Sajak Sapta Arif Nurwahyudin Sekolah Literasi Gratis Senarai Motivasi Senarai Pemikiran Sutejo (Menyisir Untaian Kata. Menemukan Dawai Makna) Seputar Ponorogo Sidik Sunaryo Soediro Satoto Solopos Sosiologi Sastra (Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra) Spectrum Center Stilistika (Teori. Aplikasi dan Alternatif Pembelajarannya) Suara Karya Sugiyanto Sujarwoko Sumarlam SuperCamp HMP 2017 Surabaya Post Surya Sutejo Suwardi Endraswara Swadesi Teknik Kreativitas Pembelajaran Tengsoe Tjahjono Tri Andhi S Wisata Workshop Entrepreneurship Workshop Essay Budaya

Sutejo, Sang Motivator

Maman S Mahayana, Sutejo, Kasnadi di Jakarta

Sutejo & Hamsad Rangkuti di Jakarta

Sutejo dan Danarto di Jakarta

Maman S Mahayana di STKIP PGRI Ponorogo