Malam, ceritakanlah kepada penyair tentang bahagia. Malam menggerakkan sepi untuk mengirimkan bahasa jiwa yang meraba sukma. Sukma kekasih malam dengan sepuluh imajinasi yang telah menjelma sepuluh anak panah. Dilepaskan bersama dari busur waktu yang sama.
Kekasih, bagaimanakah kau menebar jala rasa hingga menangkapku merupa ikan di jala penjaring ikan. Sungai tanpa keruh. Bening mengeluh. Memantulkan akar-akar sungai membahasakan tentang sepi purba. Seorang penyair sepi, menulisi langit dengan tinta pedih.
Malam, bertemukah kau dengan kekasihku? Ada bayanganmu dan haruskah aku menyerah dalam dekap malam tak terlepas lagi. Di mana, aku ke mana, mengapa. Terpasung oleh jeruji bayang, menumbangkan pohon kesadaran, dan menombak malam dengan panah imajinasi.
Malam adalah kekasihku. Abadi. Beranak imajinasi. Bercucu ilusi. Menggoyang hati.
20.44
Tidak ada komentar:
Posting Komentar