Rabu, 03 Oktober 2018

Tantri Bersenyum Doa

S. Tedjo Kusumo

Tantri adalah guru dengan kemampuan lumayan. Dekat dengan anak-anak, tidak saja akademik tetapi semua persoalan hidup yang dialami murid-muridnya. Tantri memang genit, tegas, berani, dan agak erotis kadang dalam bicara. Itu, sebenarnya karena naluri keterbukaannya. Bukan yang lain. Di situlah kadang ia harus menerima suara miner. Terlebih, ia sesekali memijati dosennya, yang sekarang menjadi temannya.

Tantri sejak mahasiswa bernasib tak beruntung, hidup menderita, mandiri bersama Pak De yang ajarkan nafas juang, romantika, derita, dan --entah apalagi. Yang jelas ia pekerja keras, disiplin, cerdas, administratif, dan berani ambil risiko apapun --selama berkeyakinan benar. Tantri adalah murid favorit Narto, dosen yang sering dinilai gila, gendeng, dan entah apalagi. Narto tak peduli. Dia hanya punya semangat langit, rasa bumi, dan aura warna alam yang menjadi laku hidupnya. Narto lebih gila lagi, dia berani membelah gunung masalah --yang sebelumnya ada. Akut di dalam segala sendi dan sisi.
Hanya karena tampilan, Narto jadi gunjingan. Entah itu kawan, apalagi yang merasa menjadi lawan. Narto tak pernah mikir lawsn dalam hidup, baginya itu tak ada. Sumpah laku hidupnya adalah berbuat dan berbagi. Hanya satu dua orang yang tahu, termasuk kebiadaan uniknya. Ke makam, rumah tua, masjid tua, dan begitu taat dia pada guru spiritual yang mengajarkan hakikat dan makrifat hidup. Narto sering mengadu le langit, memanah hutan, dan menyumpah bumi. Baginya, ketiganya adalah hukum jiwa. Sementara, samudera, oase, mata air, telaga, dan hujan adalah nafas yang menyatukannya.
Tantri mengerti betul pada dosen Narto. Baginya, ia adalah guru hidup --yang tak jarang-- apa yang dikata terjadi. Terlebih, saat teraniaya dia adalah debu yang menampar mata, angin yang menyusup ke segala ruang. Tantri sudah lebih dari 15 tahun mengenalnya. Jika kini ada orang berpikir negatif tentangnya, dia hanya tersenyum. Sesekali dia hanya bercerita pada Hani, juga Lindri, atau Dandi. Jika itu yang terjadi maka yang ada hanya tawa, canda, dan geli jiwa. Narto memang punya selusin langkah permainan catur yang mengatur hidupnya dengan mata jiwa. Gila kadang, waras sesekali, dan gelisah setiap kali. Narto menabung air dalam berlapis bumi.
***
bersambung
17.37

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Afifah W. Zhafira Afifah Wahda Tyas Pramudita Andry Deblenk Anugerah Ronggowarsito Apresiasi Prosa (Mencari Nilai. Memahami Fiksi) Apresiasi Puisi (Memahami Isi Mengolah Hati) Berita Budaya Cara Mudah PTK (Mencari Akar Sukses Belajar) Catatan Cerpen Cover Buku Djoko Saryono Esai Filsafat Ilmu Gatra Gerakan Literasi Nasional Gufron Ali Ibrahim Happy Susanto Inspiring Writer (Rahasia Sukses Para Penulis Inspirasi untuk Calon Penulis) Jurnalistik 2 (Kiat Menulis Resensi. Feature dan Komoditas Lainnya) Jurnalistik Plus 1 (Kiat Merentas Media dengan Ceria) Kajian Prosa (Kiat Menyisir Dunia Prosa) Kajian Puisi (Teori dan Aplikasinya) Karya Darma Kasnadi Kliping Kompas Literasi Literasi Budaya Majalah Dinamika PGRI Makam Sunan Drajat Masuki M. Astro Memasak Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa Menulis Kreatif (Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen) Merdeka Mesin Ketik Metafora Kemahiran Menulis Nur Wachid Nurel Javissyarqi Obrolan Orasi Ilmiah Ponorogo Pos Prof Dr Soediro Satoto Puisi Radar Madiun Resensi S. Tedjo Kusumo Sajak Sapta Arif Nurwahyudin Sekolah Literasi Gratis Senarai Motivasi Senarai Pemikiran Sutejo (Menyisir Untaian Kata. Menemukan Dawai Makna) Seputar Ponorogo Sidik Sunaryo SMA 1 Badegan Ponorogo Soediro Satoto Solopos Sosiologi Sastra (Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra) Spectrum Center Stilistika (Teori. Aplikasi dan Alternatif Pembelajarannya) STKIP PGRI Ponorogo Suara Karya Sugiyanto Sujarwoko Sumarlam SuperCamp HMP 2017 Surabaya Post Surya Sutejo Suwardi Endraswara Swadesi Teknik Kreativitas Pembelajaran Tengsoe Tjahjono Tri Andhi S Wisata Workshop Entrepreneurship Workshop Essay Budaya

Sutejo, Sang Motivator

Maman S Mahayana, Sutejo, Kasnadi di Jakarta

Sutejo & Hamsad Rangkuti di Jakarta

Sutejo dan Danarto di Jakarta

Maman S Mahayana di STKIP PGRI Ponorogo