Sutejo
Terima kasih Semak, terima kasih simbok. Usia 85 tentu bukan tanpa lelah, ayah. Kau tetap bekerja, seadanya di ladang rumah kita. Simbok, 79 th tetap di pasar, meski tinggal sisa-sisa kemampuan, tapi masih ada satu dua pelanggan. Pasar tradisional sepi, kau tak masalah. Kau masih nggoreng kopi, kacang, sebagai pengganti untuk kautitipkan.
Hem, terima kasih Tuhan. Masih kau beri kesempatan belajar mengabdi. Lindungi mereka lahir batin, akhirkan dengan keindahan pada saatnya kelak. Kucurkan ridanya, kepada kami, anak-anak dewasa yang gagap di era melineal. Aku ingin jadi mereka, tak berhp, tak berandroid, tak bermedsos.
Syukurku tak terukur Tuhan. Alhamdulillah. Mohon doa indah dan kebaikan bagi beliau kini, esok, dan di akherat nanti.
Amin ya Rabb.
Doa senja, 16.47
Tidak ada komentar:
Posting Komentar