Sutejo
Ponorogo Pos
Dengan setengah kelakar, Andreas Harefa menuliskan di belakang namanya dengan tulisan “WTS”. WTS yang satu ini bukanlah akronim dari wanita tuna susila tetapi merupakan kependekan dari writer, trainer, dan speaker. Andrias Harefa, selama ini dikenal sebagai penulis buku yang tak hanya produktif tetapi juga pencetak buku la¬ris.
Sebelum dikenal sebagai penulis, Andreas Harefa memang lebih banyak bergelut sebagai trainer (instruktur) dan speaker (pembicara) di bidang pelatihan bisnis. Meskipun dia sudah senang menulis sejak di bangku kuliah, dia baru menulis buku mulai tahun 1998 atau saat krisis ekonomi mulai memorak-porandakan Indonesia. Sekarang, buku-buku yang lahir dari jemari lentiknya sudah lebih dari 25 judul. Tema buku-bukunya berkisar soal learnership (pembelajaran), lea¬dership (kepemimpinan), dan entrepreneurship (kewirausahaan).
Motivasi tampaknya lebih utama menggerakkan Andreas Harefa. “Aku ingin menguatkan hati orang,” begitulah alasan ia dalam menulis buku. “Aku ingin menjangkau sebanyak mungkin orang karena sebagian besar mereka, karena alasan biaya atau waktu, tidak bisa ikut di pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar di mana aku jadi pembicara.”
Permasalahannya adalah bagaimana Andreas Harefa dapat demikian produktif. Ada satu resep yang dilakukan Andreas Harefa sehingga ia bisa sangat produktif dalam menulis buku. “Aku punya target minimal, satu hari harus menulis antara satu sampai dua halaman. Jadi, kadang-kadang dalam seminggu aku bisa menulis dua artikel dengan panjang enam halaman. Itu cara mendisiplinkan diri,” kata Ha¬refa. Namun, ia mengakui ada pula saat ia tidak aktif.
Untuk inilah, maka jika Anda ingin merentas jalan lempang kepenulisan, resep Andreas Harefa ini dapat dilakukan. Marilah kita berhitung secara matematis. Jika dalam satu hari kita mampu menuliskan dua halaman, misalnya, maka dalam satu bulan kita sudah memperoleh sekitar enam puluh halaman. Jika dua bulan, maka, sudah 120 halaman. Sebuah buku tipis, tentu, sudah layak dengan tebal 120 halaman ini. Kalau begitu, hitung punya hitung dalam setahun, seseorang dapat menghasilkan enam buku. Mengapa kita tidak melakukannya? Kalau orang lain dapat tentu, siapa pun kita dapat melakukannya.
Di tengah kesibukan kita (apa pun profesi kita), barangkali memang menarik untuk menerapkan resep menulis Andreas Harefa ini. Untuk inilah, maka mengapa tidak kita lakukan? Jika kita meminjam ungkapan para arif bijak tidaklah ada sesuatu hasil datang dengan tanpa usaha, demikian juga halnya dengan dunia kepenulisan. Kerja keras, etos, dan disiplin adalah hal terbesar yang akan menyumbangkan sukses seorang penulis.
Akhirnya, marilah kita mulai menulis dengan resep Andreas Harefa ini. Meskipun satu paragraf dalam sehari, maka jika dalam satu minggu, paling tidak kita sudah memperoleh satu tulisan pendek. Ibarat menulis sebagai naik sepeda, maka semakin hari keterampilan kita bersepeda semakin mahir. Bukankah menulis adalah keterampilan menuju kemahiran?
Untuk ini, marilah kita menekuni dunia menulis dengan sepenuh hati. Sebab membaca dan menulis sekali lagi, adalah amanah agama yang diisyaratkan dalam Al-Quran! Wallohu a’lam.
***
Dijumput dari: http://sastra-indonesia.com/2010/01/belajar-dari-andreas-harefa/
Minggu, 14 Oktober 2012
BELAJAR DARI ANDREAS HAREFA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
Afifah W. Zhafira
Afifah Wahda Tyas Pramudita
Andry Deblenk
Anugerah Ronggowarsito
Apresiasi Prosa (Mencari Nilai. Memahami Fiksi)
Apresiasi Puisi (Memahami Isi Mengolah Hati)
Berita
Budaya
Cara Mudah PTK (Mencari Akar Sukses Belajar)
Catatan
Cerpen
Cover Buku
Djoko Saryono
Esai
Filsafat Ilmu
Gatra
Gerakan Literasi Nasional
Gufron Ali Ibrahim
Happy Susanto
Inspiring Writer (Rahasia Sukses Para Penulis Inspirasi untuk Calon Penulis)
Jurnalistik 2 (Kiat Menulis Resensi. Feature dan Komoditas Lainnya)
Jurnalistik Plus 1 (Kiat Merentas Media dengan Ceria)
Kajian Prosa (Kiat Menyisir Dunia Prosa)
Kajian Puisi (Teori dan Aplikasinya)
Karya Darma
Kasnadi
Kliping
Kompas
Literasi
Literasi Budaya
Majalah Dinamika PGRI
Makam Sunan Drajat
Masuki M. Astro
Memasak
Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa
Menulis Kreatif (Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen)
Merdeka
Mesin Ketik
Metafora Kemahiran Menulis
Nur Wachid
Nurel Javissyarqi
Obrolan
Orasi Ilmiah
Ponorogo Pos
Prof Dr Soediro Satoto
Puisi
Radar Madiun
Resensi
S. Tedjo Kusumo
SMA 1 Badegan Ponorogo
STKIP PGRI Ponorogo
Sajak
Sapta Arif Nurwahyudin
Sekolah Literasi Gratis
Senarai Motivasi
Senarai Pemikiran Sutejo (Menyisir Untaian Kata. Menemukan Dawai Makna)
Seputar Ponorogo
Sidik Sunaryo
Soediro Satoto
Solopos
Sosiologi Sastra (Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra)
Spectrum Center
Stilistika (Teori. Aplikasi dan Alternatif Pembelajarannya)
Suara Karya
Sugiyanto
Sujarwoko
Sumarlam
SuperCamp HMP 2017
Surabaya Post
Surya
Sutejo
Suwardi Endraswara
Swadesi
Teknik Kreativitas Pembelajaran
Tengsoe Tjahjono
Tri Andhi S
Wisata
Workshop Entrepreneurship
Workshop Essay Budaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar