Kebijakan Lingkungan dan Sumber Daya Bagi Ekonomi Dunia

Judul Buku: Kebijakan Lingkungan dan Sumber Daya bagi Ekonomi Dunia
Pengarang: Richard N. Cooper
Penerbit: Rosda Jayaputra, Jakarta
Tebal: xix + halaman
Peresensi: Sutejo
Gatra, 5 Juli 1997

PROBLEM lingkungan, dengan bingkai ekonomi global, belakangan ramai menjadi bahan perdebatan. Tak pelak lagi, dunia industri barang dan usaha pertambangan pun menjadi target bidikan, sebab di sana-sini masih banyak pabrik dan usaha penambangan yang belum mengindahkan dampak lingkungannya. Bahkan, kasus-kasus pencemaran karena industri seperti dianggap “bukan berita”, sejauh tak menimbulkan akibat-akibat yang dramatis.

Tekanan isu lingkungan hidup itu sempat menimbulkan praktek yang unik di dunia bisnis: muncul perdagangan sampah bahan beracun dan berbahaya (B3), dengan dalih membersihkan satu daerah industri sekaligus menghidupkan usaha daur pulang di tempat lain. Praktek ini seebetulnya tidak dikehendaki Konversi Basel (1992) dan Konversi Lome (1989). Tapi seperti diketahui, pada prinsipnya Konversi Basel itu masih lemah: memperbolehkan negara maju mengekspor limbah untuk daur ulang hingga tahun 1997 ini. Maka Dr. Kevin Stairs, pemerhati limbah B3 dan aktivis Greenpeace, berpendapat bahwa negara industri maju mempunyai niat memperlemah, bahkan kalau perlu, ingin menghapuskan rumusan Konvensi Basel.

Buku Kebijakan Lingkungan dan Sumber Daya bagi Ekonomi Dunia karya Richard N. Cooper ini menawarkan pentingnya kerangka konseptual kepada masyarakat internasional, tentang apa yang harus dilakukan untuk menangani pengaruh kegiatan ekonomi dan penggunaan sumber  daya alam terhadap lingkungan. Bila sumber daya manusia tidak tunduk pada yurisdiksi nasional, tulis Cooper, maka sistem internasional dibutuhkan untuk mengelola sumber-sumber daya global, yang bisa menyangkut ranah lautan terbuka, Antartika, dan angkasa luar.

Buku ini terbagi menjadi enam bab. Tiga bab paling menarik, antara lain, membahas Antartika, angkasa luar, dasar laut, atmosfer, kegiatan ekonomi tanpa eksternalitas lintas batas, kegiatan ekonomi dengan eksternalitas batas, penipisan ozon, perubahan iklim global, dan pertimbangan internasional.

Richard Cooper juga menawarkan kemungkinan masuknya pertimbangan internasional dalam menanggulangi pengotoran lingkungan (environmental dumping) yang sifatnya global. Pemanasan rumah kaca dan penipisan ozon, misalnya, merupakan masalah global yang membutuhkan penanganan secara global pula. Karena itu, pada akhir abad ke-20, meski konsumsi bahan bakar fosil terbesar terjadi di Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang, kenyataannya di negara-negara berkembang pun terjadi emisi CO² yang besar akibat penebangan  hutan.

Secara keseluruhan, karya Richard Cooper ini menyodorkan analisis ekonomi yang tajam dan analisis kebijaksanaan yang maju. Tampak jelas korelasi antara isu lingkungan, perdagangan, dan isu-isu lain. Cooper mampu menawarkan cara yang masuk akal untuk memikirkan isu-isu sember daya dan lingkungan dalam ekonomi dunia yang terintegrasi.

*) Sutejo atau S. Tedjo Kusumo, Dosen Kopertis VII Surabaya.
Dijumput dari:  http://sastra-indonesia.com/2012/12/kebijakan-lingkungan-dan-sumber-daya-bagi-ekonomi-dunia/