Rabu, 03 Oktober 2018

Daging Ukur

Cerpen: S. Tedjo Kusumo

"Mbah, ceritakan kepadaku. Siapakah yang paling sering datang ke sini?" Tanya seorang perempuan setengah umur kepada seorang paranormal, 60 km dari kotaku. Dia katakan itu dengan gemetar. Suaminya telah berkali selingkuh, dan kali ini keadaannya --sungguh dramatik. Diancam bunuh!
Sorot mata beraroma derita, luka, sesal, caci, maki, dan --entah emosi apalagi-- begitu padat di kepalanya. Perempuan genius sebenarnya, cerdas, dan tahan banting. "Tapi, bagaimanapun, sekuat apapun aku..." Akunya kepadaku dengan terputus.
"Ada apa, Kartika?"
Perempuan itu terisak sangat dalam. Aku seakan bisa mengenali kedalamannya. Perempuan dengan tiga tanda cinta di rahimnya harus mempertanyakan ulang kebersamaannya selama ini. Dia tak mau sebenarnya, meragukan suami, apalagi berprasangka buruk kepadanya. Tiba-tiba dia jatuhkan tubuhnya di pangkuanku.
Ada sesuatu yang menekan paha kiriku, aku tak bergerak. Tanganku sedikit gemetar. Sementara, lelaki yang dipanggilnya Mbah memandangku tajam. Lekat.
Aku sedikit terkejut. Tak pernah bayangkan, perempuan yang kukenal kuat itu terkulai lemah di pangkuanku. Ya, perempuan yang menjadi isteri sahabatku. Rainaldi.
Kedatanganku ke paranormal kali ini pun seizin suaminya, Rainaldi. Malam itu, desa Tegalrandu tersaput kuning emas rembulan. Setengah redup. Bahkan usai tengah malam, terjadi gerhana purnama dengan durasi tetpanjang dalam sejarah. Rembulan dengan tetang cahayanya jadi tak berarti. Seperti perempuan itu, seakan sedang mengalami gerhana.
"Percayakan kepadaku, Bu Ika. Atas izin Gusti, semoga suami berhenti. Tak mengulangi lagi." papar Mbah Sahid tiba-tiba. "Pernikahan itu seperti memasuki lorong gua yang panjang Bu. Paling tidak, kita harus bawa senter. Jika mungkin petromak. Tapi ingat, aroma pengap dan lembab adalah hal yang biasa. Basah oleh lembab hidup rasanya sebuah pengalaman yang mendebarkan. Mengesankan. Juga menjengkelkan. Yang penting kita tak salah lorong sehingga kehabisan oksigen.
***
(bersambung)
11.03

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Afifah W. Zhafira Afifah Wahda Tyas Pramudita Andry Deblenk Anugerah Ronggowarsito Apresiasi Prosa (Mencari Nilai. Memahami Fiksi) Apresiasi Puisi (Memahami Isi Mengolah Hati) Berita Budaya Cara Mudah PTK (Mencari Akar Sukses Belajar) Catatan Cerpen Cover Buku Djoko Saryono Esai Filsafat Ilmu Gatra Gerakan Literasi Nasional Gufron Ali Ibrahim Happy Susanto Inspiring Writer (Rahasia Sukses Para Penulis Inspirasi untuk Calon Penulis) Jurnalistik 2 (Kiat Menulis Resensi. Feature dan Komoditas Lainnya) Jurnalistik Plus 1 (Kiat Merentas Media dengan Ceria) Kajian Prosa (Kiat Menyisir Dunia Prosa) Kajian Puisi (Teori dan Aplikasinya) Karya Darma Kasnadi Kliping Kompas Literasi Literasi Budaya Majalah Dinamika PGRI Makam Sunan Drajat Masuki M. Astro Memasak Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa Menulis Kreatif (Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen) Merdeka Mesin Ketik Metafora Kemahiran Menulis Nur Wachid Nurel Javissyarqi Obrolan Orasi Ilmiah Ponorogo Pos Prof Dr Soediro Satoto Puisi Radar Madiun Resensi S. Tedjo Kusumo SMA 1 Badegan Ponorogo STKIP PGRI Ponorogo Sajak Sapta Arif Nurwahyudin Sekolah Literasi Gratis Senarai Motivasi Senarai Pemikiran Sutejo (Menyisir Untaian Kata. Menemukan Dawai Makna) Seputar Ponorogo Sidik Sunaryo Soediro Satoto Solopos Sosiologi Sastra (Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra) Spectrum Center Stilistika (Teori. Aplikasi dan Alternatif Pembelajarannya) Suara Karya Sugiyanto Sujarwoko Sumarlam SuperCamp HMP 2017 Surabaya Post Surya Sutejo Suwardi Endraswara Swadesi Teknik Kreativitas Pembelajaran Tengsoe Tjahjono Tri Andhi S Wisata Workshop Entrepreneurship Workshop Essay Budaya

Sutejo, Sang Motivator

Maman S Mahayana, Sutejo, Kasnadi di Jakarta

Sutejo & Hamsad Rangkuti di Jakarta

Sutejo dan Danarto di Jakarta

Maman S Mahayana di STKIP PGRI Ponorogo