Rabu, 03 Oktober 2018

Dialog Ruang

Cerpen: S. Tedjo Kusumo

Kamar bagiku adalah dialog ruang. Tempat partikel energi yang saling berdialog dan tarik-menarik. Tapi bagaimana dengan kamar kosong? Ruang kosong di mana ruang-ruang jiwa yang rumpang menjadi dialog sepi yang abadi? Menjelma permainan langit dengan seribu ornamen misterius. Mencintai ruang kosong dengan seribu luka adalah teluh cinta atas nama ketakdiran yang menakutkan.

Kamar bagiku adalah percakapan jiwa yang terlantun ke langit-langit, dinding, almari, tempat tidur, bantal, guling, sprei, serakan baju, celana, dan sejumlah buku yang menjadi kekasih simpanan abadiku. Kamar sering mengundang aku untuk bercakap tak terputus. Kamar! Mengapa harus ada derita dalam percakapan dan laku bahagia?
Kamar kosong? Begitulah kemudian aku menyepakatinya dengan sepi. Kamar adalah saksi kesepian sejati –yang hanya dimengerti oleh malaikat dan Tuhan—Sementara, aku adalah tersangka yang barangkali akan diadili –entah mengapa harus terjadi! Paling tidak, kamar itu telah mencatat dialog jiwa, nyawa, ruh, sukma, rasa, dan pikiran yang bertempur habis-habisan sepanjang waktu. Sekali waktu, kamar itu menjelma neraka dengan air mata yang kering tak kuasa lagi untuk mengalir. Begitu panasnya, menelan air mata tanpa jeda waktu.
Kamar kosong! Begitulah kemudian aku mengutuknya, meyumpahinya dengan gelisah yang tak bertepi waktu. Kesendirian adalah abadi. Kebersamaan hanyalah perjalanan waktu. Semu. Nyanyian sumbang dengan berbagai judul lagu adalah nada-nada fals abadi. Diputar terus-menerus tanpa akhir. Aku tersiksa dalam telanjang tubuh waktu. Keringat dan peluh sebatas ilusi seorang petani yang merindu tubuh. Tumbuh.
Sesekali, tiba-tiba di kamar kosong itu datang tamu yang tak diundang. Entah dari mana, siapa, bagaimana, dan mengapa harus datang; sama sekali aku tak mengerti. Yang jelas, aroma harum tiba-tiba meruang, mengepung kesadaran menjadi kekhilafan. Setelah itu, pesta imajinasi terjadi, tercipta tanpa kontrak, tanpa permintaan dan pemberian. Semua mengalir dalam pagut aroma yang menghanyutkan. Senandung dan suara timang mengayunkan imaji tak tergantung tali. Tali kehidupan yang mengakar di langit.
Sebagaimana galibnya seorang lelaki normal, aku ingin membunuh waktu dengan apa saja untuk menaklukkan kegelisahan. Sementara, bidadari yang menghuni menjelma patung suci yang menembangkan lagu-lagu puja. Puji hati tanpa mengerti mengapa ruang-ruang itu telah menjadi perjamuan dan pembantaian yang tak bertepi. Mengutuki kamar kosong dengan selusin serigala piaraan adalah kemunafikan takdir. Aku pantang menghindar sebelum ada yang terkalahkan.
***
(bersambung)
01.50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Afifah W. Zhafira Afifah Wahda Tyas Pramudita Andry Deblenk Anugerah Ronggowarsito Apresiasi Prosa (Mencari Nilai. Memahami Fiksi) Apresiasi Puisi (Memahami Isi Mengolah Hati) Berita Budaya Cara Mudah PTK (Mencari Akar Sukses Belajar) Catatan Cerpen Cover Buku Djoko Saryono Esai Filsafat Ilmu Gatra Gerakan Literasi Nasional Gufron Ali Ibrahim Happy Susanto Inspiring Writer (Rahasia Sukses Para Penulis Inspirasi untuk Calon Penulis) Jurnalistik 2 (Kiat Menulis Resensi. Feature dan Komoditas Lainnya) Jurnalistik Plus 1 (Kiat Merentas Media dengan Ceria) Kajian Prosa (Kiat Menyisir Dunia Prosa) Kajian Puisi (Teori dan Aplikasinya) Karya Darma Kasnadi Kliping Kompas Literasi Literasi Budaya Majalah Dinamika PGRI Makam Sunan Drajat Masuki M. Astro Memasak Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa Menulis Kreatif (Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen) Merdeka Mesin Ketik Metafora Kemahiran Menulis Nur Wachid Nurel Javissyarqi Obrolan Orasi Ilmiah Ponorogo Pos Prof Dr Soediro Satoto Puisi Radar Madiun Resensi S. Tedjo Kusumo SMA 1 Badegan Ponorogo STKIP PGRI Ponorogo Sajak Sapta Arif Nurwahyudin Sekolah Literasi Gratis Senarai Motivasi Senarai Pemikiran Sutejo (Menyisir Untaian Kata. Menemukan Dawai Makna) Seputar Ponorogo Sidik Sunaryo Soediro Satoto Solopos Sosiologi Sastra (Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra) Spectrum Center Stilistika (Teori. Aplikasi dan Alternatif Pembelajarannya) Suara Karya Sugiyanto Sujarwoko Sumarlam SuperCamp HMP 2017 Surabaya Post Surya Sutejo Suwardi Endraswara Swadesi Teknik Kreativitas Pembelajaran Tengsoe Tjahjono Tri Andhi S Wisata Workshop Entrepreneurship Workshop Essay Budaya

Sutejo, Sang Motivator

Maman S Mahayana, Sutejo, Kasnadi di Jakarta

Sutejo & Hamsad Rangkuti di Jakarta

Sutejo dan Danarto di Jakarta

Maman S Mahayana di STKIP PGRI Ponorogo