Rabu, 03 Oktober 2018

Lelaki yang Bersahabat Makam

Cerpen: S. Tedjo Kusumo

Awalnya, lelaki itu takut makam. Apalagi, di masa kecil cerita tentang makam, orang mati, dan mistifikasi lainnya tentang kuburan berseliweran tak terhitung jumlah dalam ingatannya. Sampai pada suatu waktu, di masa kecil, ia trauma akan makam. Tersebab, hal gaib yang mengiringi pemakaman tetangganya, baik saat sakit, kematian, apalagi pasca pemakaman. Menakutkan!

Tak mudah menghalau masa lalu dari ingatan. Ingatan adalah rumah masa lalu yang selalu menggoda dan menunggu. Entah indah, terlebih trauma yang menggelisahkan. Ia serupa samudera maya yang diatasnya kita melayarkan perahu. Gelombangnya tak terduga, bahkan sering menggoda.
Kisah makam yang paling mengharukan adalah ketika lelaki itu mengantarkan kepulangan kekasihnya. Patok nisan seperti berkata tak berakhir. Saat itu, ia menjadi orang terakhir yang terkikir rasa, terkilir oleh silaf cinta berujung maut. Ia tak mengira jika kekasihnya mengakhiri hidup hanya karena cemburu.
Karena sangat pendiam, dia ingin berkata dengan caranya. Ternyata hal itu menjadi tindakan dan perkataan terakhirnya. Lelaki itu memintal getun dalam lamun. Tapi untuk apa? Bukankah aku tak berniat menjadi pembunuh? Apalagi pembunuh seorang kekasih, yang kubayangkan menjadi ibu dari anak-anakku kelak. Begitulah akunya kepadaku, di sebuah senja, ketika rintik hujan mengabarkan tentang elegi waktu. Senja adalah transisi gelisah dari terang waktu ke kegelapan angan.
Lelaki itu, di mataku adalah lelaki terbaik yang pernah kutemukan. Ia lebih memilih derita daripada bahagia di atas derita orang lain. Maka, kejadian tragik yang menimpanya, ditinggal bunuh diri kekasihnya, adalah drama paling tak kumengerti dalam sejarah hidup manusia. Hanya cemburu yang tak terkatakan, hanya karena siksa rindu yang menegangkan, hanya karena kata yang belum sempat diucapkan, dan hanya karena isyarat yang belum terpahami. Lelaki itu seperti memanggul goni berat di pundaknya. Limbung di luar kekuatannya.
Sejak itulah, ia menjadi pengelana makam, pemuja makam. Tamasya terindah adalah makam. Terlebih kenudian, di makam-makam yang dikunjungi ia bertemu dengan guru-guru kehidupan yang mengajarkan ketidakberartian. Mereka ajarkan makna kesendirian, ketakberartian, dan pentingnya untuk mempersiapkan perjalanan kembara di samudera kehampaan. Makam telah menjadi sekolah terindah dalam perjalanan keilmuan. Meski, ia telah menempuh puncak tertinggi dalam pendidikan formal, rasanya, puncak ilmu itu adalah sekolah tentang makam.
***
bersambung
07.35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Afifah W. Zhafira Afifah Wahda Tyas Pramudita Andry Deblenk Anugerah Ronggowarsito Apresiasi Prosa (Mencari Nilai. Memahami Fiksi) Apresiasi Puisi (Memahami Isi Mengolah Hati) Berita Budaya Cara Mudah PTK (Mencari Akar Sukses Belajar) Catatan Cerpen Cover Buku Djoko Saryono Esai Filsafat Ilmu Gatra Gerakan Literasi Nasional Gufron Ali Ibrahim Happy Susanto Inspiring Writer (Rahasia Sukses Para Penulis Inspirasi untuk Calon Penulis) Jurnalistik 2 (Kiat Menulis Resensi. Feature dan Komoditas Lainnya) Jurnalistik Plus 1 (Kiat Merentas Media dengan Ceria) Kajian Prosa (Kiat Menyisir Dunia Prosa) Kajian Puisi (Teori dan Aplikasinya) Karya Darma Kasnadi Kliping Kompas Literasi Literasi Budaya Majalah Dinamika PGRI Makam Sunan Drajat Masuki M. Astro Memasak Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa Menulis Kreatif (Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen) Merdeka Mesin Ketik Metafora Kemahiran Menulis Nur Wachid Nurel Javissyarqi Obrolan Orasi Ilmiah Ponorogo Pos Prof Dr Soediro Satoto Puisi Radar Madiun Resensi S. Tedjo Kusumo SMA 1 Badegan Ponorogo STKIP PGRI Ponorogo Sajak Sapta Arif Nurwahyudin Sekolah Literasi Gratis Senarai Motivasi Senarai Pemikiran Sutejo (Menyisir Untaian Kata. Menemukan Dawai Makna) Seputar Ponorogo Sidik Sunaryo Soediro Satoto Solopos Sosiologi Sastra (Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra) Spectrum Center Stilistika (Teori. Aplikasi dan Alternatif Pembelajarannya) Suara Karya Sugiyanto Sujarwoko Sumarlam SuperCamp HMP 2017 Surabaya Post Surya Sutejo Suwardi Endraswara Swadesi Teknik Kreativitas Pembelajaran Tengsoe Tjahjono Tri Andhi S Wisata Workshop Entrepreneurship Workshop Essay Budaya

Sutejo, Sang Motivator

Maman S Mahayana, Sutejo, Kasnadi di Jakarta

Sutejo & Hamsad Rangkuti di Jakarta

Sutejo dan Danarto di Jakarta

Maman S Mahayana di STKIP PGRI Ponorogo