Rabu, 03 Oktober 2018

Perempuan Pemburu Bayang

Cerpen: S. Tedjo Kusumo

Aku kasihan melihat perempuan itu. Di usianya yang tak muda lagi, masih hobi mengejar bayangan. Bukankah bayangan tak mungkin direngkuh? Kaki wajib berinjak dan menapak di lapak yang tegak. Itulah lapak realita, bukan bayangan. Apalagi, ayang-ayang. Sering ia menunjuk langit, menumpahkan kekesalannya, untuk merengkuh rasa puasnya.

Aku menangis, ya begitu dalam di sudut malam, kemudian kutemukan perempuan itu sedang menulis naskah bertema bayang-bayang. "Untuk apa?" Tanyaku kala itu, ia menjawab, "Untuk membunuhmu. Ternyata, kau adalah musuhku." Aku tak mengerti dengan perjumpaan maya itu. Aku menggeleng. Bertanya pada nurani terdalamku, "Memangnta kau telah melakukan apa, Taufik?"
Setelah itu, aku sering didatangi perempuan tengah baya itu dalam fiksi dan puisiku. Tiba-tiba saja, ia melesak dan mendesak untuk dituliskan. Aku kelelahan dan kuwalahan. Kupikir dia perempuan hebat dengan selusin talenta untuk mewariskan perubahan. Tetapi tidak dalam kenyataannya, dia pemburu bayang-bayang. Menimang layang-layang siap dimainkan ketika angin kehidupan itu memungkinkan. Gemulai layang-layangnya sering mengundang kagum dan tanya. Aku hanya layang-layang lain, yang dimainkan oleh perempuan tengah baya yang lain.
Bukan dimainkan sebenarnya, tetapi menempuh jalan keterpaksaan agar perjalanan tetap berujung indah. Doa-doaku adalah memintal derita sekuasa jiwa untuk belajar berterima atas nama takdir hidup bagi manusia. Layang-layang itu adalah keikhlasan ditarik ulur oleh energi alam yang menggerakkan, memainkannya.
***
bersambung
08.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Afifah W. Zhafira Afifah Wahda Tyas Pramudita Andry Deblenk Anugerah Ronggowarsito Apresiasi Prosa (Mencari Nilai. Memahami Fiksi) Apresiasi Puisi (Memahami Isi Mengolah Hati) Berita Budaya Cara Mudah PTK (Mencari Akar Sukses Belajar) Catatan Cerpen Cover Buku Djoko Saryono Esai Filsafat Ilmu Gatra Gerakan Literasi Nasional Gufron Ali Ibrahim Happy Susanto Inspiring Writer (Rahasia Sukses Para Penulis Inspirasi untuk Calon Penulis) Jurnalistik 2 (Kiat Menulis Resensi. Feature dan Komoditas Lainnya) Jurnalistik Plus 1 (Kiat Merentas Media dengan Ceria) Kajian Prosa (Kiat Menyisir Dunia Prosa) Kajian Puisi (Teori dan Aplikasinya) Karya Darma Kasnadi Kliping Kompas Literasi Literasi Budaya Majalah Dinamika PGRI Makam Sunan Drajat Masuki M. Astro Memasak Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa Menulis Kreatif (Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen) Merdeka Mesin Ketik Metafora Kemahiran Menulis Nur Wachid Nurel Javissyarqi Obrolan Orasi Ilmiah Ponorogo Pos Prof Dr Soediro Satoto Puisi Radar Madiun Resensi S. Tedjo Kusumo SMA 1 Badegan Ponorogo STKIP PGRI Ponorogo Sajak Sapta Arif Nurwahyudin Sekolah Literasi Gratis Senarai Motivasi Senarai Pemikiran Sutejo (Menyisir Untaian Kata. Menemukan Dawai Makna) Seputar Ponorogo Sidik Sunaryo Soediro Satoto Solopos Sosiologi Sastra (Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra) Spectrum Center Stilistika (Teori. Aplikasi dan Alternatif Pembelajarannya) Suara Karya Sugiyanto Sujarwoko Sumarlam SuperCamp HMP 2017 Surabaya Post Surya Sutejo Suwardi Endraswara Swadesi Teknik Kreativitas Pembelajaran Tengsoe Tjahjono Tri Andhi S Wisata Workshop Entrepreneurship Workshop Essay Budaya

Sutejo, Sang Motivator

Maman S Mahayana, Sutejo, Kasnadi di Jakarta

Sutejo & Hamsad Rangkuti di Jakarta

Sutejo dan Danarto di Jakarta

Maman S Mahayana di STKIP PGRI Ponorogo