Sutejo
Siapapun adalah guru. Aku banyak memungut hikmah di balik gelisah guru jalanan. Guru pengembara tepatnya. Ada yang menerbitkan kesederhanaan di tengah pongah kehidupan penuh riya dan pamer ketiadaan yang diada-adakan. Subhanalloh, aku bersujud di kaki guru mulia demikian.
Orang yang sama sekali tak hirau atas gunjingan, hinaan, dan perendahan lainnya. Itu semakin berkilau di tengah kerumunan hidup yang memburu pemgakuan dengan simbol seolah-olah. Mengenakan jubah dan topeng. Guru jalanan ini bilang, titi kalamangsane mesthi teka. Hem. Urip iku mung nyeberangi segara, ono sing kuwat nanging akeh sing sekarat. Ya, ampun. Menyentuh sekali ajaran guru ini, "Ojo seneng ngiter ayang-yang, Mas. Ora bakal candhak. Digedhekne elinge."
21.41
Tidak ada komentar:
Posting Komentar