Rabu, 03 Oktober 2018

Gadis Pemagut Langit

Cerpen: S. Tedjo Kusumo

Tanpa sengaja aku temukan gadis itu memandang langit. Lama sekali. Sangat lama. Sorot matanya terpagut pada gemawan. Menari-nari. Aku diam. Gadis itu memagut langit. Memungut mimpi.
"Jika kata-katamu saja bisa menjadi nadiku, maka kau bisa bayangkan, bagaimana elang tajam matamu?" Bisik perempuan berbibir kecil itu. Aku hanya mengamati. "Apa yang akan dilakukan selanjutnya oleh gadis itu?" tanya batinku tiba-tiba.

Awan sore itu beriringan berjalan pelan. Warna putih angsa, bersaput putih salju, berlapis-lapis dan berikal-ikal. Aku ingat kala naik pesawat, dari atas, mestinya awan sore yang cerah itu jauh lebih eksotis. Bergumpal-gumpal, bergurun batu putih, berkristal cahaya kekungan tersaput cahaya matahari sore. Lautan awan itu mestinya jauh lebih menawan dinikmati dari jendela pesawat.
Aku tidak tahu, apa yang dibayangkan gadis itu. Apalagi yang dipikirkan. Terlebih yang dirasakan. Aku hanya menemukan vibrasi yang menggetarkan dari sorot mata yang sempat menerkamku ketika aku memergokinya memagut langit.
"Satu-satunya bahagiaku adalah menunggu senja, sambil menggodamu wahai lelaki misterius." Desisnya pelan. "Jika senja saja mampu membuatmu bahagia, apalagi dengan malam purnama." Sahutku. Aku saling berjauhan, kira-kira berjarak 100 meter tetapi aneh suara desisnya dapat kukenali. Aku yang aneh, atau gadis pemagut langit itu yang aneh. Aku tertawa kecil menyaksikan sore menjemput senja dengan sekusin cerita tang dijanjikan.
***
(bersambung)
22.17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Afifah W. Zhafira Afifah Wahda Tyas Pramudita Andry Deblenk Anugerah Ronggowarsito Apresiasi Prosa (Mencari Nilai. Memahami Fiksi) Apresiasi Puisi (Memahami Isi Mengolah Hati) Berita Budaya Cara Mudah PTK (Mencari Akar Sukses Belajar) Catatan Cerpen Cover Buku Djoko Saryono Esai Filsafat Ilmu Gatra Gerakan Literasi Nasional Gufron Ali Ibrahim Happy Susanto Inspiring Writer (Rahasia Sukses Para Penulis Inspirasi untuk Calon Penulis) Jurnalistik 2 (Kiat Menulis Resensi. Feature dan Komoditas Lainnya) Jurnalistik Plus 1 (Kiat Merentas Media dengan Ceria) Kajian Prosa (Kiat Menyisir Dunia Prosa) Kajian Puisi (Teori dan Aplikasinya) Karya Darma Kasnadi Kliping Kompas Literasi Literasi Budaya Majalah Dinamika PGRI Makam Sunan Drajat Masuki M. Astro Memasak Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa Menulis Kreatif (Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen) Merdeka Mesin Ketik Metafora Kemahiran Menulis Nur Wachid Nurel Javissyarqi Obrolan Orasi Ilmiah Ponorogo Pos Prof Dr Soediro Satoto Puisi Radar Madiun Resensi S. Tedjo Kusumo SMA 1 Badegan Ponorogo STKIP PGRI Ponorogo Sajak Sapta Arif Nurwahyudin Sekolah Literasi Gratis Senarai Motivasi Senarai Pemikiran Sutejo (Menyisir Untaian Kata. Menemukan Dawai Makna) Seputar Ponorogo Sidik Sunaryo Soediro Satoto Solopos Sosiologi Sastra (Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra) Spectrum Center Stilistika (Teori. Aplikasi dan Alternatif Pembelajarannya) Suara Karya Sugiyanto Sujarwoko Sumarlam SuperCamp HMP 2017 Surabaya Post Surya Sutejo Suwardi Endraswara Swadesi Teknik Kreativitas Pembelajaran Tengsoe Tjahjono Tri Andhi S Wisata Workshop Entrepreneurship Workshop Essay Budaya

Sutejo, Sang Motivator

Maman S Mahayana, Sutejo, Kasnadi di Jakarta

Sutejo & Hamsad Rangkuti di Jakarta

Sutejo dan Danarto di Jakarta

Maman S Mahayana di STKIP PGRI Ponorogo