Rabu, 03 Oktober 2018

Penunggu Pamujan

Cerpen: S. Tedjo Kusumo

Anak pujan. Kau tak pernah memyang to menjadi anak pujan? Surati adalah anak pujan. Ia lahir berkat permohonan terhadap penghuni tempat wingit. Tak heran, Surati di masa bayi --sungguh mengalami berbagai keunikan. Sering rewel yang berlebihan, menangis tak keluar air mata, mata tajam aneh, keras kepala, dan beragam keunikan lainnya. Surati kecil menjadi anak manja, rewel, susah diatur, ....

Ketika dewasa, ia menjadi tak sempura. Mungkin itulah takdir. Jadi, godaan hidup bagi sepasang suami isteri yang dikaruniai anak. Bagi mereka, itulah langkah fatalis, sebagai pasangan yg lama menunggu. Di masyakat desa, yang jauh dari sarana modern, keyakunan pada hal gaib, menjadi kebiasaan. Mereka terasuh oleh alam. Berikut kerumitan dan keunikannya.
Menjadi penunggu pamujan desa adalah berat. Tidak saja dia harus paham budaya, adat, dan bahasa pamujan, tetapi juga mendampingi masyarakat. Tak jarang, diantara mereka yang menjadikannya Tuhan baru. Pemujaan baru. Padahal, mereka harus sadar bahwa pamujan hanyalah tempat biasa, sebagaimana lainnya. Tetapi, karena perlakuan mereka, pikiran, rasa, dan keyakinannya, yg menyebabkan menjadi begitu mstis dan magis.
Sebagai orang tua yang tak beruntung, merindu anak, bagi keluarga Semir da Silas, tempat itu telah membantunya. Sementara, duka pengiring dalam mengasuh, mendidik, dan membesarkannya, tak pernah mereka bayangkan. Mereka getun. Mengapa, anak semata wayangnya, terus menggoda. Sejak bayi, belia, hingga kini memasuki usia remaja. Kasiyem, anak semata wayangnya mudah jatuh cinta. Dia berganti-ganti pacar sesuai selera dan maunya. Dia tak pernah bayangkan, bagaimana masa depannya.
***
11.05
Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label

Afifah W. Zhafira Afifah Wahda Tyas Pramudita Andry Deblenk Anugerah Ronggowarsito Apresiasi Prosa (Mencari Nilai. Memahami Fiksi) Apresiasi Puisi (Memahami Isi Mengolah Hati) Berita Budaya Cara Mudah PTK (Mencari Akar Sukses Belajar) Catatan Cerpen Cover Buku Djoko Saryono Esai Filsafat Ilmu Gatra Gerakan Literasi Nasional Gufron Ali Ibrahim Happy Susanto Inspiring Writer (Rahasia Sukses Para Penulis Inspirasi untuk Calon Penulis) Jurnalistik 2 (Kiat Menulis Resensi. Feature dan Komoditas Lainnya) Jurnalistik Plus 1 (Kiat Merentas Media dengan Ceria) Kajian Prosa (Kiat Menyisir Dunia Prosa) Kajian Puisi (Teori dan Aplikasinya) Karya Darma Kasnadi Kliping Kompas Literasi Literasi Budaya Majalah Dinamika PGRI Makam Sunan Drajat Masuki M. Astro Memasak Menemukan Profesi dengan Mahir Berbahasa Menulis Kreatif (Kiat Cepat Menulis Puisi dan Cerpen) Merdeka Mesin Ketik Metafora Kemahiran Menulis Nur Wachid Nurel Javissyarqi Obrolan Orasi Ilmiah Ponorogo Pos Prof Dr Soediro Satoto Puisi Radar Madiun Resensi S. Tedjo Kusumo SMA 1 Badegan Ponorogo STKIP PGRI Ponorogo Sajak Sapta Arif Nurwahyudin Sekolah Literasi Gratis Senarai Motivasi Senarai Pemikiran Sutejo (Menyisir Untaian Kata. Menemukan Dawai Makna) Seputar Ponorogo Sidik Sunaryo Soediro Satoto Solopos Sosiologi Sastra (Menguak Dimensionalitas Sosial dalam Sastra) Spectrum Center Stilistika (Teori. Aplikasi dan Alternatif Pembelajarannya) Suara Karya Sugiyanto Sujarwoko Sumarlam SuperCamp HMP 2017 Surabaya Post Surya Sutejo Suwardi Endraswara Swadesi Teknik Kreativitas Pembelajaran Tengsoe Tjahjono Tri Andhi S Wisata Workshop Entrepreneurship Workshop Essay Budaya

Sutejo, Sang Motivator

Maman S Mahayana, Sutejo, Kasnadi di Jakarta

Sutejo & Hamsad Rangkuti di Jakarta

Sutejo dan Danarto di Jakarta

Maman S Mahayana di STKIP PGRI Ponorogo